Gangguan Elektrolit pada Balita Penderita Diare; Sebuah Pendekatan Klinis
Electrolyte Disturbances among Children Under Five with Diarrhea; A Clinical Approach
Keywords:
Anak Balita, Dehidrasi, Diare, Kalium, Ketidakseimbangan ElektrolitAbstract
Latar belakang: Diare masih menjadi masalah kesehatan utama pada balita di Indonesia dan merupakan penyebab kematian kedua tertinggi. Salah satu komplikasi utama dari diare adalah dehidrasi yang dapat menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit, khususnya natrium, kalium, dan klorida. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran kadar elektrolit (natrium, kalium, dan klorida) pada balita penderita diare. Methode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian adalah 41 balita penderita diare usia 0–5 tahun. Pemeriksaan kadar elektrolit dilakukan menggunakan alat elektrolit analyzer selama periode penelitian berlangsung. Hasil: Sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki (51,22%). Kadar natrium rendah ditemukan pada 53,66% balita, sedangkan 46,34% memiliki kadar natrium normal. Kadar kalium rendah ditemukan pada 26,83%, normal pada 70,73%, dan tinggi pada 2,44%. Kadar klorida rendah ditemukan pada 7,32%, normal pada 90,24%, dan tinggi pada 2,44%. Kesimpulan: Gangguan keseimbangan elektrolit, terutama hiponatremia dan hipokalemia, cukup sering ditemukan pada balita penderita diare. Tidak terdapat perbedaan bermakna dalam kadar elektrolit berdasarkan jenis kelamin maupun usia. Pemeriksaan elektrolit perlu menjadi bagian penting dalam penanganan klinis diare pada balita.